Bahaya Merokok Bagi Kesehatan
Tahukah Anda bahwa risiko perokok pasif 3 kali lebih tinggi dari
perokok aktif. Dan perokok wanita berisiko 25 persen lebih tinggi dari
perokok pria.
Rokok dan Kematian
Rokok merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan
merupakan satu-satunya produk legal yang membunuh seperti hingga
setengah penggunannya. Survey Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
tahun 2007 menyebutkan setiap jam sekitar 46 orang meninggal dunia
karena penyakit yang berhubungan dengan merokok di Indonesia.
Kebiasaan merokok sedikitnya menyebabkan 30 jenis penyakit pada
manusia. Penyakit yang timbul akan tergantung dari kadar zat berbahaya
yang terkandung, kurun waktu kebiasaan merokok, dan cara menghisap
rokok. Semakin muda seseorang mulai merokok, makin besar risiko orang
tersebut mendapat penyakit saat tua.
Mengapa Rokok Berbahaya?
Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 7.000 zat kimia, 200 jenis
diantaranya bersifat karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen dalam
tubuh sehingga memicu terjadinya kanker, seperti kanker paru, emfisema,
dan bronkitis kronik. Atau juga kanker lain, seperti kanker nasofarings,
mulut, esofagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan rahim.
Aterosklerosis atau pangerasan pembuluh darah bisa menyebabkan penyakit
jantung, hipertensi, risiko stroke, menopause dini, osteoporosis,
kemandulan, dan impotensi.
Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung
rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari
pembakaran tembakau yang tidak sempurna. Asap rokok mengandung sejumlah
zat yang berbahaya seperti benzen, nikotin, nitrosamin, senyawa amin,
aromatik, naftalen, ammonia, oksidan sianida, karbon monoksida
benzapirin, dan lain-lain. Partikel ini akan mengendap di saluran napas
dan sangat berbahaya bagi tubuh. Endapan asap rokok juga mudah melekat
di benda- benda di ruangan dan bisa bertahan sampai lebih dari 3 tahun,
dengan tetap berbahaya.
Bahaya Perokok Pasif
Perokok pasif lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan
bahaya perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Dokter
Budhi Antariksa, Spesialis Paru dari Rumah Sakit Royal Taruma
mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok
masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas
yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekitarnya.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar
karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak
terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter
melalui ujung rokok yang dihisap. Namun konsentrasi racun perokok aktif
bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia
hembuskan. “Namun karena perokok aktif sekaligus menjadi perokok pasif
maka dengan sendirinya risiko perokok aktif jauh lebih besar daripada
perokok pasif,” ujar dr.Budhi Antariksa.
Selain itu, berbagai hasil penelitian juga menyimpulkan perokok
wanita berisiko 25 persen lebih tinggi daripada perokok pria. Perokok
wanita memiliki risiko ganda terhadap penyakit jantung dan kanker
paru-paru bila dibandingkan dengan perokok pria. Penyebabnya karena
wanita memiliki berat badan dan saluran darah yang lebih kecil dari
pria.
Bahaya merokok pada wanita antara lain: Merusak kulit, mengganggu
sistem reproduksi, menganggu siklus menstruasi termasuk timbulnya rasa
nyeri, menurunkan kesuburan, meningkatkan risiko terkena kanker
payudara, rahim, dan kanker paru-paru, menganggu pertumbuhan janin
dalam rahim, menganggu kelancaran ASI, keguguran, hingga kematian janin.
Kiat Berhenti Merokok
- Niatlah sungguh-sungguh bahwa Anda berhenti merokok
- Umumkan pada orang-orang di sekitar bahwa Anda akan berhenti merokok dan mintalahdukungan mereka.
- Jauhilah lingkungan para perokok.
- Carilah aktivitas yang berguna bagi tubuh
- Bawalah selalu permen kemanpun Anda pergi.
Rokok merupakan penyebab kesakitan dan kematian yang dapat dicegah.
Sebelum terlambat, berhentilah merokok demi diri Anda dan orang-orang di
sekitar Anda.
Sumber: dr. Budhi Antariksa SpP PhD, Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Royal Taruma. (dokita.co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar